Tuesday, May 5, 2009

Jendela

Begitu anehnya kamu, berdiri sendiri dibalik aksara-aksara penuh makna. Hitamnya tinta dan putihnya kertas kau beri warna dengan tingkah pola rajutan akalmu dalam berkarya. Ada raga yang terbang, ada yang juga terlunta, ada asmara pergolakan massa juga cerita cinta tua dan muda. Begitu hidup merangkumkan jiwa kami yang terpana.

Gairahmu hujan hari ini, yang menenggelamkan kami dalam dunia kritis terkadang romantis.


Tapi sampai kini rupa-rupanya sosokmu masih ada di awang-awang kami, orang-orang desa dalam lingkup negeri tanpa tapal batas. Tanpa ilmu yang dapat menghampiri bakat alammu. Hanya melalui jendela ini kami bisa memandangmu, mengukur tinggi dan beratmu dari benda disekitarmu. Dari jendela negeri tanpa tapal batas.


Untuk kawanku
Dolank
4 Mei 2009

No comments: