Monday, August 4, 2008

The Island

Matahari di bumi ini berwarna jingga, terkadang merah, namun kebanyakan orang melukiskannya berwarna kuning. Begitu jugakah kau melihatnya dari sisi itu, dari sisi pulau yang akan kau sentuh pasirnya, dan kau cumbu gelombangnya.
Aku berdiri disini mencermati warna yang kau torehkan dengan penuh bimbang, mengamati air dan riak-riaknya serta burung cemara kecil yang mungkin telah singgah dipulau itu. Memberi arti dan berhenti untuk menyendiri.
Hari-hari seperti ini seperti akan terus terhampar begitu saja. Sepi menyelimuti…


Pernah kubertanya

Adakah sejuta makna dalam diam

Sebanyak diam itu dalam maknanya

Ada suara yang berbicara ribuan kata takkan berarti apa apa ketika diammu memendamkan sejuta makna. Ketika keinginan untuk menyatakan menyeruak begitu tinggi, maka menjadi biaslah segala makna yang selama ini terus terpendam, itu menurut mataku yang hidup dibelahan bumi ini, begitu jugakah engkau melihatnya malaysiaku, atau mungkin juga disana segalanya dapat terlihat lebih jelas dari kekakuan perangai yang terus saja terpendam. Ya begitulah semuanya, begitu banyak yang berbeda.

Kenapa masih meributkan hal yang tak penting-penting saja. Aku ingin berhenti dan bercerita saja tentang pantai atau matahari yang belum pernah aku liat dipenghujung sana. Mencari jejakmu diatas pasir putih, dan mungkin membenamkan tubuhku didalam gelombangnya bersama ikan-ikan kecil yang berdatangan mengelilingi tubuh kita. Ataupun kalau bisa berjalan lebih jauh lagi, menikmati udara di place des vosgues sembari melintasi sungai seine yang terkenal itu pasti akan sangat menyenangkan. Dan mungkin juga dapat berucap mesra di keningmu...

2 Agustus 2008


Dolank