Tuesday, July 16, 2019

Berdiri Sendiri


Saya suka mendengar lagu lagu ini, lagu lagu berirama polka. Irama yang berdentum dentum manja dan menghadirkan kesegaran pada akhir dentumannya yang selalu mengambang. Nikmat didengarkan terutama untuk hari yang melelahkan.

Polka sebuah kata yang saya imajinasikan sendiri untuk menggambarkan lagu jenis ini. Bukan karena saya banyak mengerti tentang musik apalagi tentang kata, hanya saja karena saya suka. Suka untuk berimajinasi sendiri.

Saya suka melihat lukisan lukisan ini, lukisan lukisan beraliran kubistik. Penuh dengan warna namun begitu mudah untuk dapat terdeskripsi. Hanya ada nuansa cerah ataupun kelam sebagai sebuah bentuk perlambangan emosi.

Kubistik bukan juga sebuah kata yang lazim terdengar, hanya saja saya merasa cocok untuk menggambarkan lukisan ini yang berbentuk kotak kotak. Bisa dibilang abstrak, hanya saja kurang berekstrak. Gambaran yang saya beri tentu bukanlah sesuatu yang telah terdefinisi, hanya karena saya suka berimajinasi.

Saya juga suka membaca tulisan tulisan ini, bernada dan sedikit dekstruktif. Terkadang juga provokatif, namun tak pernah ada yang merasa tersentil walaupun tujuannya lebih daripada sekedar menyentil. Realistik tentunya bukanlah sesuatu yang mesti diungkap, karena itu tak mungkin menjadi bagian dari tulisan ini. Tulisan tulisan saya sendiri yang tak pernah mengerti apa apa dan bukan siapa siapa.

Imajiner hanya itu ruang yang anda butuhkan untuk mengerti saya yang telah terimajinasi. Dan ketika itu terjadi, saya rasa kita telah berada dalam satu mimpi.

Dolank

Friday, July 12, 2019

Benih



Manisku
Berikan aku ayam jantan
Yang berkokok dengan lantang

Merdu
Tak jera untuk ditantang
Sebagai pertanda orang selatan

Rahimmu
Itulah dia tanjung harapan
Menjaganya dalam keislaman

Pintaku masih belum juga usai, untuk engkau yang akan kutuai
Sementara kita belum juga memulai, namun subuh telah melambai

Manisku
Cukuplah kau tak lupakan itu


Dolank
6 mei 2012