Sunday, March 22, 2009

Menggigil

Derapku masih melaju, walau terkadang gontai dan sesekali terjatuh. Tapi tubuh tempatku melelahkan diri masih mengaum, masih ingin terluka, luka terbuka. Sebab darahku masih biru, aku ingin oksigen bercampur dengannya, bukan cuma racun dari tembakau bakar yang berencana menturbulensi alirannya.
Warna tubuhku masih hitam, membiaskan segala senyuman, merendahkan warna kesucian. Masih gahar menentang tatapan para pekerja kasar dan kuli bangunan. Bersama remang kutikamkan amarahku.
Marahku semakin melintasi malam. Rangkul aku kawan, tapi jangan dengan cinta!

Dolank
22 Februari 09