Friday, December 12, 2008

Nengkono Nengdi


Seorang karib telah bertanya, “apa itu perawan punten?” Lalu dengan ringannya kujawab, “mungkin saja ia seorang perawan berbentuk punten”. Sang teman lalu bertanya lagi, “Lalu jika ia perawan, apakah ia seorang wanita pada umumnya?” Kujawab juga begini, “Bukan, melainkan ia ialah bidadari”. Sang teman lalu bertanya lagi, “berarti perawan punten berada di surga!?” “Tentu saja tidak, karena surga hanya untuk orang tua dan penguasa, sementara saya bukan siapa-siapa yang mampu mengenal surga”, jawabku agak panjang.Sang karib itupun bertanya lagi untuk kesekian kalinya dengan mimik yang mulai kebingungan, “Sebenarnya perawan punten itu apa, manusia atau bidadari?” Akupun lalu menjelaskan, “Begini saja, jika kamu melihat matahari telah berada di ufuk timur, maka itulah perawan punten, jika kamu melihat pelangi di langit barat maka itulah perawan punten, jika kamu melihat melati digurun gersang maka itulah perawan punten, dan jika kamu melihat bidadari di kedua matamu maka itulah perawan puntenmu, sementara itu jika kamu melihat perawan puntenku maka titipkanlah salamku untuknya kawan”.
May 2006
Dolank

No comments: