(untuk diareku)
Setiap kali pergantian tahun saya
berharap. Andai saja anda dan saya tak perlu bertemu lagi dalam setiap tahun
umur saya dewasa ini. Namun delapan tahun belakangan ini kenyataan selalu
berbicara lain dengan harapan. Takdir tak mau berkompromi dengan diri saya yang
tak mau berurusan dengan anda lagi, makhluk-makhluk birokrasi. Semua orang tahu
kenapa bisa begitu. Karena segala akan menjadi berlarut-larut dan tak pasti
bila telah berkonjungsi dengan diri anda.
Cukup sudahi semua obrolan anda,
karena saya semakin mengerti bahwa yang keluar dari mulut anda hanyalah kotoran
belaka. Walau hadir dengan bentuknya yang lebih lembut namun tetap tak lebih
daripada sekedar kotoran saja. Kotoran yang menghabiskan segala ion dalam tubuh
saya. Sementara tubuh saya membutuhkan lebih banyak lagi kejutan listrik untuk
selalu bisa bertransformasi dari satu waktu ke waktu yang lainnya.
Banyak orang mengenal pribadi
anda yang selalu menggerogoti diri kami, kaum yang tak pernah punya apa apa.
Golongan masyarakat yang tak pernah punya jadwal untuk makan dengan pasti. Dan
ketika anda datangi kami, kami selalu saja tak dapat untuk bisa bersembunyi.
Walaupun kehadiran anda telah kami tahu pasti melalui aroma keton yang telah
memenuhi udara ini. Aroma yang hanya keluar dari mulut anda yang busuk tiada
terkira.
Begitu lelah saya hari ini,
karena kedatangan anda pada dinihari tadi. Teh manis pekat, sesuatu yang saya
ingin suguhkan karena sepengetahuan saya itu tak anda sukai. Sayangnya hingga
siang ini, barang itu belum juga saya temukan. Obat-obatan pun tak juga saya
miliki. Hanya berbekal keyakinan bahwa semua ini pasti akan teratasi maka saya
berani untuk duduk berdiskusi dengan anda, orang orang dari birokrasi.
Saya mengerti bahwa kecil harapan
untuk anda segera beranjak pergi. Semoga kali ini anda dapat memperlakukan saya
dengan lebih manusiawi.
Dolank.
23 April 2013.
No comments:
Post a Comment